Laman

Sabtu, 08 Mei 2010

simpang kanan


COPOT KAPOLRES ROHIL
DIDUGA BEKINGGI PENGUSAHA ILOG
LSM Sekoci Indoratu Desak Kapolri “COPOT” kapolres Rohil dan Kapolsek Simpang Kanan kab.Rokan Hilir, yang diduga Bekinggi Pengusaha Ilegal Logging Robet Sinaga.


Bagansiapiapi (MI)
Sosok kepemimpinan yang arif dan bijak sana, itu pemimpin yang diidamkan oleh semua anggota, tidak mementingkan diri sendiri, segala kibijakan tetap berlandaskan pada aturan dikepolisian..
Lain hal pada kepemimpinan di Kapolres Ujung Tanjung Kabupaten Rokan Hilir sebut saja namanya R.Nur Sahid, yang mana sosok pemimpin yang tidak patut dicontoh kata salah seorang mantan anggota polres Rohil yang tidak mau disebutkan jati dirinya, setiap kegiatan yang sudah digarap olehnya, jangan coba – coba untuk ditangkap, siap – siap saja untuk di tendang/mutasi” Ujarnya
Lanjut Sumber mengatakan, “melihat sikap kapolres sekarang, saya meminta dipindah, karna tidak tahan dengan sikap pemimpin yang berpihak kepada oknum yang selama ini telah membabat habis hutan yang ada dikabupaten rokan hilir, kapolres Nur Sahid sering sekali bertemu dengan “Rober Sinaga” dikantor, saya minta diexspos aja, buat berita seperti itu,” kini anggota polres sudah banyak dipindahkan/mutasi, gara – gara menangkap kayu “Robet Sinaga” maka dari pada itu saya mengundurkan diri pindah, mengenyangkan orang aja”.ujarnya dengan kesal melihat sikap kapolres
Ironisnya disaat terpisah, wartawan bertemu dengan nara sumber mantan anggota polres saat berada dikantor polsek bangko mengatakan, “waktu saya bertugas dipolres, saya sering menangkap mobil Col Disel sirobet saat membawa kayu, tetapi apalah daya, setiap mobil yang ditangkap Lepas, kenapa dilepaskan tanya wartawan “kapolres rokan hilir sering sekali bertemu sama Robet Sinaga dikantor polres, ketika robat datang kekantor, kami dibawah ini dianggap sepele, begitulah sombongnya sikap sirobet, seakan – akan dialah yang menjadi kapolres.
Wartawan menanyakan lagi, berapa upeti yang diterima kapolres dari sirobet, Sumber mengatakan, “seperti rumor yang berkembang diluar bahwa setiap tiga polres menerima 50 juta, begitu juga dengan 2 polres sumatra utara, coba bayangkan kata sumber, robet membeli kayu kepada masyarakat 1 Ton harganya 1 juta rupiah, dijual robet kesumatra utara 6 juta rupiah, sekali bawa kayu naik mobil Contener/trintin muatannya 35 sampai 40 Ton, 3 sampai 4 kali seminggu sirobet membawa kayu, belum kayu yang dujual untuk pengusaha lokal, mana mungkin polres menerima 50 juta, bahkan lebih, hampir 1 Millyar penghasilan sirobet sebulan, coba anda hitung sendiri”. Jelas korban mutasi kapolres.
Ketika wartawan menemui robet dikediamanya dikecamatan bagan sinembah/bagan batu tidak ketemu, wartawan menghubunggi melalui telfon seluler 081365105119 robet mengatakan, “kenapa main tangkap – tangkap, datang aja kasih Uang pulang kan beres, jangan main tangkap tangkap, orang yang mau mati yang tangkap itu, mabil saya sudah ditangkap anggota polres, datang aja kasih uang kan enak”. Kata sirobet dengan angkuhnya mengataka kepada wartawan.
Kasat reskri polres rohil Amril saat diminta keterangan oleh wartawan, tentang kayu Robet sinaga yang dilepaskan kapolsek Kac.simpang kananR.hutagalung, amril tidak berani memberikan komementar, tanyakan aja dengan kapolres, itu wewenang kapolres ya..? jawabnya
Dikarnakan wartawan media ini tidak dapat meminta keterangan dari kasat, wartawan menghubunggi kapolres melalui telfon seluler dengan nomor 081325383159 pada tanggal 16/4 pukul 14 ; 28 wib,. polres menjawab, “masak kasat suruh hubunggi, dia kan penindaknya, itu akan kita tindaklah, apalagi kasusnya A.1”jawabnya dengan singkat.
wartawan menanyakan lagi, bagaimana dengan mobil tronton robet yang membawa kayu, dan kenapa Tim polda disuruh pulang, polres menjawab, “masak kapolda kalah dengan kapolsek, pangkat orang kapolda itu apa, Bintara ya..? masak orang kapolda takut dengan kapolsek, itu akan kita selidiki dan kita panggil polseknya”. Cetusnya, polres tidak sadar bahwa bicaranya direkam.
Ketua LSM sekoci indoratu Hendrik fasya,SE menyesalkan sikap kapolres rohil dan kapolsek simpang kanan, yang mana Robet secara terang – terangan melakukan kejahatan ilegal logging tidak ditangkap, hal ini menjadi pertanyaan beberapa elemen masyarakat kabupaten rokan hilir, tindakan yang tidak terpuji membekinggi pengusaha kayu ilog Robet, ini menjadi PR bagi kapolda dan Kapolri, tunjukkan bahwa tidak ada aparat penegak hukum yang bisa membekinggi ilegal logging.
Hendrik menambahkan, “diminta kapolri “Copot” kapolres dan kapolsek, kalau hal ini dibiarkan maka bertambah gundul hutan – hutan rohil akibat prilaku oknum oknum yang tidak bertanggungjawab dan orang orang yang membekinggi, semakin cepat masalah ini dituntaskan, semakin baik hutan rohil nantinya, dampak akibat yangdilakukan robet, hutan – hutan sudah pada terang, satwa hutan semakin punah dan akan mengakibatkan kebanjiran.” Jelas hendrik
Sampai berita ini diterbitkan redaksi, Robet Sinaga masih menikmati hasil ilognya, yang mana kapolres dan kapolsek kec.simpang kanan tidak berani menangkap Robet, dan ini menjadi PR bagi kapolda dan kapolri agar harapan masyarakat kabupaten rokan hilir tercapai.
(Satria Oyon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar